Berhentilah sejenak …
Hahh!! Lepaskan lelah itu sebentar
Nikmati seadanya segala yang zahir
Menghiasi atau menghantui
perjalananmu yang panjang
Ini … di sini
Ada kuntum-kuntum bunga
Menebar haruman nan mengasyik
Menjamu alam dengan rona warna nan membugar
Berdendanglah Sang hati yang walang
Justru kutiplah wahai hati …
Akan kuntum-kuntum bunga itu
Buat menemani hari-harimu nan sepi
Ini … di sini
Juga ada pepohon yang dulunya
menghijau
Kini menguning gugur bertaburan
Luruh sudah dedaunan nan merimbun
itu
Dek musim kemarau yang panjang
Datangnya tanpa diundang tidak
juga dialu
Namun … di sebalik luruhan itu
Masih ada renek dan herba yang
tumbuh
Di celah-celah timbunan dedaunan
yang gugur
Ini … di sini
Masih terus berdiri kaku
Merenung jalan yang kelam di hadapan
Sambil tangan menggenggam
kuntum-kuntum bunga
Yang sempat di petik di tepian
denai
Biar terjana harapan di hari yang
suram
Sedang keraguan tegar bersarang di
rongga hati
Dalam bayang yang berbalam
Hingga cuak meracuni yakin diri
Ini … di sini
Usah bimbang pada bayang kelam
Usah resah bila kemarau panjang
Nan memasak mimpi ngeri dibenak alam
Lantaran kuntum bunga tetap kemas
digenggaman
Renek dan herba masih mampu
menghijau
Menghiasi duniamu yang kian picik
…
Gantungkan harapan … teruskan perjalanan …
-peace-
>__<
Mana mungkin akan kupadam kalam yang tertulis dalam kitab hidup
kerna tintanya bukanlah dari dakwat biasa ...
cuma halamannya tidak akan ku biar terbuka kerana aku sudah tidak lagi bermakna.
... dan harus tahu untuk berhenti seketika tiap tiba di persimpangan ...
... juga harus guna akal untuk memilih laluan ... bukan larut dalam emosi ...
berpegang pada bicara bernas
"bila tiada sebab untuk menangguh maka inilah masanya untuk terus melangkah"
No comments:
Post a Comment