Popular Posts
-
Lukis jea ... saat kamu jatuh Cebisan kehidupan seorang wanita yang bergelar isteri ... kisah ini adalah satu daripada jutaan rasa yang...
-
Bab 25 : Kita redah bersama Perjalanan yang jauh bermula dengan langkah pertama Dan setelah hati itu memilih ... Maka teruslah m...
-
Lukis jea ... yang tidak sempurna... Inilah lukisanku yang tidak sempurna...pudar...sepudar rasaku sekarang ni. Hilang mood aku untuk m...
-
Lukis jea ... Hajatku ***Selamat ulang tahun ojai...*** ojai Dalam ingatan jelas terbayang Mengusik rasa yang lama tenggelam ...
-
Berbekas ... Air terjun yang mengalir tak mungkin pernah kembali ke laluannya ... Tika kaki melangkah Tinggalkan jejak-jejak Berb...
-
Lukis jea ... tika segalanya masih berbalam Tika segalanya masih berbalam Dan hari tidak pernah menanti -peace- >__< ...
-
Lukis jea ... Layanz... Jom layan ... cantik tu nombor 2... Yang penting... aku layan n nikmati apa yang aku buat Dari jari yang melo...
-
Aku suka Fizik ... Sebab ... ia ajar aku menghargai ilmu ia ajar aku menghargai orang bijak pandai ia ajar ...
-
Antara subtopik dlm subject PSV yang aku kena ajar adalah 'Cetakan'. Cam biasa ... apa saja yang aku suruh murid aku buat, pasti a...
-
Lukis jea ... Rapuh Semalam aku pulang ke rumah dengan rasa kesal yang amat sangat. Berat kepalaku. Dalam umur begini , urat2 di kepala n...
Saturday, 10 May 2014
Aku Puterimu Abah!
Resah gelisah abah menanti
Oh! Anak apa agaknya kali ini , harap-haraplah lelaki
Zuriat sebelum ini sudah sepasang kurniaan diberi
Alangkah baiknya jika berselang seli
Itupun jika Allah izinkan ... apapun kurniaNya pasti disyukuri
Apasallah belum lahir lagi?
Sinar mentari sudah semakin meninggi
Nanti kalau tegak di kepala , degil pulak budak ni!
Itu kata orang tua-tua , entah sesuai ke tidak diguna lagi
Zuriatku! Zuriatku! Ya Allah kurangkanlah kesakitan isteriku ini
Alhamdulillah ... seorang lagi puteri menjadi penyeri
Harap besar nanti jadi manusia berbudi tinggi
Besarlah segera wahai puteriku penyeri keluarga
Inilah dunia penuh pancaroba , hadapi dengan hati terbuka
Nanti pastinya kau kan diduga , itu sememangnya adat dunia
Tika itu jangan sesekali kau bersedih berduka
Ingatkan diri Allah sentiasa ada , takkan sendirian walau seketika
Masa berlalu mengikut janjinya
Onak ranjau mematangkan manusia
Hari berganti merubah segala
Dahulu kau anak kini telah dewasa
Sayang abahku puterimu ini sudah berkeluarga
Harinya kini sibuk sentiasa , berjumpamu sekali sekala
Apapun harapnya abah bahagia , tak pernah dilupa
Riang hatinya bila bersua walaupun hanya sesekali sahaja
Itulah adat seorang puteri , taatnya hanya seketika
Fahamlah abahku sayang , puterimu ini harus patuh segala
Fahamlah abahku sayang , sayang buatmu sentiasa ada
Terima kasih abah atas nama indah yang kau berikan - Rozai Asnizah Binti Mohd Shariff
Terima kasih abah ...aku sayang abah dan aku puterimu selamanya.
Labels:
puisi

Subscribe to:
Posts (Atom)