Lukis jea ... mencari RedhaNya |
RedhaNya mengatasi segala
Musim menuai kian menghampiri
esok lusa padi menguning sebendang
nanti pasti ada pipit yang datang mengintai
gusar hanya pada orang-orang yang tegak diam
Demi keroncong tembuluk yang bernyanyi
Pipit terbang jua memberani diri
asal dapat mencicip seulas dua walau seketika
Hai resah mengundang duka
antara pepadi menguning ranum
dan lelangit yang kian kelam
dan lelangit yang kian kelam
tentunya hujan lebat membawa banjir menggila
Padi belum sempat dituai!
Aduhai ...
Padi belum sempat dituai!
Aduhai ...
isi dapur kan pasti lolos jua
Gelisah pasti kembali bertandang
Gelisah pasti kembali bertandang
Membunuh bahagia dan tawa ria
Senyuman kian sirna
Mewarnai kelam hati
Senyuman kian sirna
Mewarnai kelam hati
impian dan hakikat yang tidak selari
Perlukah berduka meratapi diri?
Wahai insani!
Dunia memang tempat kamu diuji
Barangkali suratan tercipta sejak azali
entah mungkin juga angkara sendiri
ranjau onar yang ranap dihujung kaki
digugat dek ragam alam pada kehidupan ini
Namun esok tika hari dijengah mentari
Namun esok tika hari dijengah mentari
gugurlah rasa yang melanda hati
impian dijunjung di petala mimpi
lalu pasrah pada ketentuan Ilahi
Dan hari ini kita berbicara
Kisah baru bukan lagi dahulu
Bukan bendang dan pipit mencicip seulas dua
Tapi ... pada hajat agong yang dituju
Menghirup udara nyaman terasa di jiwa
Tenang meniti hari2 berlalu
Mengharap dan bergantung hanya pada yang Esa
RedhaNya mengatasi segala
Dan hari ini kita berbicara
Kisah baru bukan lagi dahulu
Bukan bendang dan pipit mencicip seulas dua
Tapi ... pada hajat agong yang dituju
Menghirup udara nyaman terasa di jiwa
Tenang meniti hari2 berlalu
Mengharap dan bergantung hanya pada yang Esa
RedhaNya mengatasi segala
No comments:
Post a Comment