![]() |
Lukis jea ... biar... |
Popular Posts
-
Lukis jea ... saat kamu jatuh Cebisan kehidupan seorang wanita yang bergelar isteri ... kisah ini adalah satu daripada jutaan rasa yang...
-
Bab 25 : Kita redah bersama Perjalanan yang jauh bermula dengan langkah pertama Dan setelah hati itu memilih ... Maka teruslah m...
-
Lukis jea ... yang tidak sempurna... Inilah lukisanku yang tidak sempurna...pudar...sepudar rasaku sekarang ni. Hilang mood aku untuk m...
-
Lukis jea ... Hajatku ***Selamat ulang tahun ojai...*** ojai Dalam ingatan jelas terbayang Mengusik rasa yang lama tenggelam ...
-
Berbekas ... Air terjun yang mengalir tak mungkin pernah kembali ke laluannya ... Tika kaki melangkah Tinggalkan jejak-jejak Berb...
-
Lukis jea ... Layanz... Jom layan ... cantik tu nombor 2... Yang penting... aku layan n nikmati apa yang aku buat Dari jari yang melo...
-
Ceritakan ... C eritakan kisah nan gemilang E rti hidupnya jiwa insan nan malang? R ia pilu tawa sendu nan bersilang I ndah sang mata ...
-
Aku suka Fizik ... Sebab ... ia ajar aku menghargai ilmu ia ajar aku menghargai orang bijak pandai ia ajar ...
-
Lukis jea ... Rapuh Semalam aku pulang ke rumah dengan rasa kesal yang amat sangat. Berat kepalaku. Dalam umur begini , urat2 di kepala n...
-
Hee ... gambar ni aku lukis n aku hantar pada 2 orang. Orang pertama tak terima sebab dia kata raut wajah yang ku lukis tu tak sama deng...
Saturday, 30 January 2016
Lukis jea ... biar
Labels:
Lukisan jea

Saturday, 23 January 2016
Puisi ... tika merenung
Ada anak-anak keli menjenguk melayang pandang
Barangkali terpesona dengan indahnya alam daratan
yang tidak pernah dijejak ...
Sedang tebing semakin haus
Terhakis dek kuatnya gelora nan melanda
Menggila dalam diam ... dalam damainya kali
mengikis tanah lembut ... sedikit demi sedikit
menghanyut jauh batu-batu kecil di bawa arus
maka berceracaklah akar-akar lintang
yang selamanya setia menggenggam
kini sudah hilang fungsi
Tiada lagi aur dan tebing ... punah ... ranap
Sedang mata tetap merenung ... tenangnya air di kali
Gelora ... damai
Tawa dan tangis
Benarkah begitu berbeda?
Menjarak langsung tiada bersua?
Menjarak langsung tiada bersua?
Insan tertawa menerima khabar gembira
Namun tawa juga bisa meledak kala kecewa memuncak
Sedang airmata menitis mengiringi sebuah pemergian
Acapkali juga buat merungkai derita
Namun jangan lupa ...
tangis juga petanda gembira
tangis juga petanda gembira
Tika terbonceng bahagia di pundak jiwa
Kiranya ada perkara yang amat sukar untuk dirongkai
Apatah lagi dilerai
Umpama sembilu terbenam hingga tiada terlihat
Cuma pedihnya adakalanya bagai tidak tertahan
Meronta rasa minta belas agar dilepas bebas
Kiranya juga sudah tersusun adat dan adab
Umpama benteng pemisah benar dan salah
Cuma khilafnya insan serakah dalam tindak
Menyusuri laluan titian prasangka meracuni jejak
Antara rela dan pasrah
Sungguh bagai satu dalam gerak?
Sungguh bagai satu dalam gerak?
Pasti masih ada garis pemisah
Walau sehalus benang atau senipis kajang
Namun natijahnya tetap membungakan tulus
Memugar ikhlas dari lapis paling dasar
Lalu terjulang ke puncak paling tinggi
Yang memahatkan mulia dalam setiap kehidupan
Maka terukir sejarah paling manis ...
Dalam sebuah sketsa
Atau mungkin juga sepi
Dalam riuhnya alam
Dalam sebuah sketsa
Atau mungkin juga sepi
Dalam riuhnya alam
-peace-
>__<
Mohonkan ikhlas dalam segalanya
Labels:
puisi

Monday, 18 January 2016
Lukis jea ... Perjalanan
![]() |
Lukis jea ... Perjalanan |
Labels:
Lukisan jea dan Fikiranku

Friday, 1 January 2016
Lukis jea ... rasa
Labels:
Lukisan jea ...

Lukis jea ... tika hari masih berbalam ... selamat datang 2016
![]() |
Lukis jea ... tika segalanya masih berbalam |
![]() |
Tika segalanya masih berbalam Dan hari tidak pernah menanti -peace- >__< Melangkah 2016 Dalam benak ... apa lagi yang ingin diharap ... |
Labels:
Lukisan jea ...

Subscribe to:
Posts (Atom)