Lukis jea ...Volcano itu |
***Volcano itu ...
Tegak gah meraub ketakjuban
Dalam jiwa sang pemerhati yang kontang
Tingginya mencakar awan nun jauh di sana
Menjadi tempat singgahan sang unggas melepas lelah
Indah memukau sang mata nan memandang
Menjadi bahan lakaran si pelukis jalanan
Aduhaiii...
Aduhaiii...
Kiranya dalam lubuk dada ada lahar yang bergelora
Membakar panas merentungkan sentuhan rasa
Hingga pekat baunya menusuk pedih
Kian parah membusungkan benih benci nan menyubur
Dalam jiwa sipemerhati volcano
Tatkala tirai senja dilabuhkan tanda malam mulai menjelma
Volcano itu ...
Membahang hangat merenihkan peluh duka
Yang sekian lama terpendam disebalik seulas senyuman
Menanti detik ketika yang telah tersurat
Tika roh belum bersatu dalam jasad yang tercipta
Kan tiba saatnya segalanya pasti terhambur
Meledakkan api kemarahan
Meledakkan api kemarahan
Membakar dendam kesumat
Merungkai ikatan yang membelenggu
Merungkai ikatan yang membelenggu
Volcano itu ...
Hamburkanlah lahar gelegakmu
Usah dipendam menjadi teras keras nan menusuk luka
Hati-hati yang menanti penuh bimbang
Dalam tiap kali luahan bau sulfur yang membusuk
Tika asab tebal mengaburi pandangan
dari lubang mulutmu yang adakalanya amat berbisa
Volcano itu ...
Walau gerun menatap wujudmu
Walau kejam laharmu meratah segenap hidupan
Walau dahsyatnya kemusnahan yang kau bawa
Namun ...
Tatkala tiba ketika
Wujudmu menggamit tenang jiwa
Lahar panas nan mengalir kian mendingin
Harapan kan tumbuh kembali
Semula memancar bahagia
Disebalik kemusnahan yang kau cipta***ojai
Semula memancar bahagia
Disebalik kemusnahan yang kau cipta***
-peace-
>__<
>__<
Maka
...damailah hati yang bergelora...
...moga terpadam rasa benci yang merosak jiwa...
No comments:
Post a Comment