Popular Posts

Wednesday 28 April 2021

Puisi: aku dan waktu yang tersisa

Angin menderu ...
Hujan turun mencurah-curah
Dan aku ... sendirian di meja ini
Menghadap semangkuk cendol laici
Yang diinovasikan daripada cendol biasa ...

Sesekali cendol laici ku sudu
Sambil hati mengira2 bilangan laici hancur di dalamnya
Mataku sesekali mengerling kiri dan kanan
Ada juga yang sendirian sepertiku
Walau ramainya bersama keluarga
Atau sekurang-kurangnya berdua

Aku sendiri
Jarang sekali dapat sendirian seperti ini
Terasa indah juga diberi kesempatan begini
Sambil menyudu cendol laici ...berbicara hati
Dalam bahasa tak bisa diungkap
Mengenang kisah-kisah lalu
Kisah dulu ... yang semakin kabur
Dan kiranya ... ada rindu menghinggap
Pada segala yang telah tiada ...

Aduhai kiranya aku manusia biasa
Yang terlalu biasa-biasa
Berlari mengejar waktu ... dan waktu yang tersisa
Kaki melangkah laju sedang nafas tercungap
Tangan menjangkau impian  yang kian menjauh
Semangat membara dalam tubuh yang lelah
Dan aku yang terlalu biasa-biasa
Tidak mampu mengurai rasa tersimpul
Agar menjadi untaian lembut beralun



Buat arwah bonda tercinta-
"semoga Allah menempatkanmu di kalangan orang2 beriman dan beramal soleh dan memeliharamu dari siksaan kubur dan azabnya api neraka"
"Semoga Allah menjadikan kuburmu sebagai satu taman daripada taman2 syurga bukan satu lubang daripada lubang2 neraka"
"Semoga kita kan berkumpul lagi di dalam syurga Allah, alFirdaus yang tertinggi"
"Aamiiiinnnnn"



No comments:

Post a Comment