Popular Posts

Friday 20 March 2015

Puisi...Cukup sudah! Hentikan detik waktu!!

Hmm...apalah sangat perit lilin cair tu...


Hentikan detik waktu!

***Tika belati terlanjur dilarek***ojai
Terukir sebuah kisah atas hamparan
Terbentang luas ... masih kosong tanpa diusik
Kiranya angkara tukang karut yang terpesona
Teruja dengan keindahan mimpi-mimpi
Yang bakal dilakarkan di tiap inci ruang
Walau dalam angan atau dalam pejam

Nanti tika mentari mulai menjelma
Mata itu masih belum mahu celik
Walau hangatnya memanah tubuh ...
Perit pedih ... Bukan suatu bohongan lagi
Sungguh mimpi sudah lama berakhir
Tapi lagu masih bermain merdu
Alunan melodi indah tidak mampu disangkal
Telah berabad berdendang mesra
Menjadi tamu hadir tanpa undangan

Lantas alam bagai riang bernyanyi
Melirik mengikut irama yang kian sumbang
Walhal pincang itu dihidu sejak kelmarin
Dikhabar dek angin yang berlalu
Disapa keras unggas yang terbang pulang
Namun akal waras masih juga mendungu
Terus mengukir ilusi logamaya
Tika hadirnya dalam ketiadaan
Mengulik tari atas kudup bunga kehidupan
Yang tiada pernah kembang

Maka rintih sudah seisi karung
Membingit ratap  gendang dipalu
Melaung jerit minta dihenti
Cukup sudah! Hentikan detik waktu!!
Tunjang dasar ini kian ampuh
Pasak mereput tidak sekukuh waja
Tak terdukung lagi riwayat gundah
Yang matinya tidak di pusara
Hidupnya berabad  tak bernyawa
Mengonar dalam sangkar
Meracun dalam diam ... menjadi bisa
Mengalir dalam darah yang kian memekat

Hingga gugurlah kelopak usang bewarna salju
Melerai dari tangkai nan tandus
Dek tiada lagi titis embun yang mendingini pagi
***Atau renyai hujan merebasi bumi***ojai




-peace-
>__<

Hmm...terpulanglah bagaimana mahu mentafsir. Tiada yang salah kerana tiap kita 
punya hak untuk buat tafsiran sendiri.

Erghhh!!!...
 ...dan aku sudah tidak suka berpuisi.


Serius Benci!!!






No comments:

Post a Comment