Tatkala aku membicarakan tentang cinta ... kerana aku hambaMu
Cinta
Luas ... Abstrak
Hadir bukan untuk digenggam
Rasa tidak terlakar
Indah tidak tergambar
Pedih tidak terucap
Sakit tidak terampung
Serik tidak terulang
Antara bahagia dan kecewa
Antara suka dan duka
Keduanya sukar dibeda
Cintakan hidup ... Hidupkan berakhir
Cintakan harta ... Harta membutakan mata
Cintakan keluarga ... merekakan pergi
Cintakan kekasih ... Kekasihkan mati
Cintakan diri ... Diri milik siapa?
Milik diri? Milik Zaugi?
Milik abi wa ummi?
Milik teman?
Milik siapa?
Zaugi?
Anugerah Ilahi
Ketentuan sejak azali
Terikat oleh lafaz suci yang tulus dan murni
Dibajai keikhlasan dan kasih yang mekar di hati
Dalam satu kepasrahan takdir diri
Yang tumbuh subur tatkala hari berganti
Abi wa Ummi?
Suatu ketika ... kini sudah berpaling
Tiada lagi ketaatan itu
Nah! Tentu bukan lagi milik abi wa ummi!
Teman?
Mewarnai hidup pelbagai rupa
Tersimpul dek tali ukhuwah yang tulus
Tongkat tatkala tersadung
Pendorong tatkala lemah
Mengungkap tatkala lalai
Namun teman kan tetap pergi
Maka siapa si pemilik
Diri yang pasrah menanti
Hingga terbitnya cinta sejati?
Ya Rob...
Kembalinya fitrah seorang insan
Tergapai mencari dahan berpaut
Menggantung harap mencurah rasa
Maka wahai tuhanku , Allahu robbi
Ajarkan aku erti cinta ,
haq memiliki dan dimiliki secara hakiki
Ilhamkan dibenakku taksir cinta mulia
Agar tidak lagi mengejar mimpi-mimpi
Lunakkan hatiku mengenal cinta abadi
Hingga tunduk patuh sipemilik hati
Tuhan
Bantu aku untuk meletakkan cinta ini
PadaMu dan kekasihMu , Muhammad (saw)
Untuk jadi yang pertama dan utama
Bertahta dihati melebihi segala ...
Kerna Kau Tuhanku dan aku hambaMu
Cinta
Luas ... Abstrak
Hadir bukan untuk digenggam
Rasa tidak terlakar
Indah tidak tergambar
Pedih tidak terucap
Sakit tidak terampung
Serik tidak terulang
Antara bahagia dan kecewa
Antara suka dan duka
Keduanya sukar dibeda
Cintakan hidup ... Hidupkan berakhir
Cintakan harta ... Harta membutakan mata
Cintakan keluarga ... merekakan pergi
Cintakan kekasih ... Kekasihkan mati
Cintakan diri ... Diri milik siapa?
Milik diri? Milik Zaugi?
Milik abi wa ummi?
Milik teman?
Milik siapa?
Zaugi?
Anugerah Ilahi
Ketentuan sejak azali
Terikat oleh lafaz suci yang tulus dan murni
Dibajai keikhlasan dan kasih yang mekar di hati
Dalam satu kepasrahan takdir diri
Yang tumbuh subur tatkala hari berganti
Abi wa Ummi?
Suatu ketika ... kini sudah berpaling
Tiada lagi ketaatan itu
Nah! Tentu bukan lagi milik abi wa ummi!
Teman?
Mewarnai hidup pelbagai rupa
Tersimpul dek tali ukhuwah yang tulus
Tongkat tatkala tersadung
Pendorong tatkala lemah
Mengungkap tatkala lalai
Namun teman kan tetap pergi
Maka siapa si pemilik
Diri yang pasrah menanti
Hingga terbitnya cinta sejati?
Ya Rob...
Kembalinya fitrah seorang insan
Tergapai mencari dahan berpaut
Menggantung harap mencurah rasa
Maka wahai tuhanku , Allahu robbi
Ajarkan aku erti cinta ,
haq memiliki dan dimiliki secara hakiki
Ilhamkan dibenakku taksir cinta mulia
Agar tidak lagi mengejar mimpi-mimpi
Lunakkan hatiku mengenal cinta abadi
Hingga tunduk patuh sipemilik hati
Tuhan
Bantu aku untuk meletakkan cinta ini
PadaMu dan kekasihMu , Muhammad (saw)
Untuk jadi yang pertama dan utama
Bertahta dihati melebihi segala ...
Kerna Kau Tuhanku dan aku hambaMu
No comments:
Post a Comment