Popular Posts
-
Lukis jea ... 'bila...' Hmm...hidup adalah suatu perjalanan yang panjang. Moga akhir perjalanan ini ...
-
Lukis jea ... pelayaran Antara pemandangan yang aku suka tengok ... Kapal ala2 model lama belayar ... di lautan tenang atau bergelora. Di ...
-
Lukis jea ... analogikan kehidupan "Anologikan kehidupan ini" Bagaikan laluan panjang yang penghujungnya adalah suatu ...
-
Lukis jea ... bermula dengan diri Fikiranku ... inilah kami, guru2 unit pembangunan sahsiah murid ... saling mengingatkan dan s...
-
Aku hanya ingin menulis ... Rasa terkilan yang bersarang dalam hati Lantaran mulutku sudah bungkam menyusun kata Serba tak kena ... Aku...
-
Aku punya impian....antaranya 'Mengubah anak2 bangsaku daripada malas berfikir kepada bijak berfikir' Lelaki tak bertelu...
-
Bicaraku ... Di sini Aku merenung pekat malam Dari anjung rumah rakit Tampak berbalam deretan bakau yang menyubur Tiada yang jelas...
-
Lukis jea ... kelas PSV Soalan: Gambarkan pemandangan; seorang pemuda sedang bertarung dengan seekor burung gergasi yang sangat besar ...
-
Lukis jea ... Pasangan Bahagia Ini adalah gambar sahabat aku. Kami pernah sama-sama bertugas di Cyberjaya. 2015 aku berpindah ke Dato' A...
-
Lukis jea ... selami ia ... Lukis jea ... Jom lukis ... kerana melukis itu merupakan cara mudah mengekspresi rasa diri ... juga boleh...
Thursday, 12 December 2013
Rasa 1 - Ceritalah ...
Ceritakan ...
Ceritakan kisah nan gemilang
Erti hidupnya jiwa insan nan malang?
Ria pilu tawa sendu nan bersilang
Indah sang mata yang memandang
Tepian watak tak terundang
Andai itu sebuah lakonan panjang
Ketawa kecewa
Engkau aku
Hilang pulang
Inikah? Itukah?
Dunia akhirat
Untung rugi
Papa kaya
Ampuh perkasa
Nyata maya
Malam yang menyuram
Api cinta yang kian padam
Nama yang kian kelam
Usia kini bukan semalam
Siapa yang masih menyelam?
Ingin terus tenggelam?
Ayuhlah bangun membidik azam!!
Labels:
puisi

Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kalau sampai waktuku
ReplyDelete‘Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret 1943